wayluniknews.sabtu,25/09/2021 pelaksanaan kegiatam rembuk stunting kerja sama antara Pemerintah Desa Way Lunik dngan PAUD/TK Tunas Pertiwi yang di buka secara langsung oleh kepala Desa Way Lunik Marestri Herwanto,S.IP.
Dalam kegiatan tersbut di hadiri pula sekrtaris Desa dan staf, KA. TP.PKK, KA PAUD, Bidan Desa, kader posyandu serta para wali murid PAUD trsebut. dalam kegiatan ini di harapkan para peserta yang mayoritas ibu ibu, agar dapat memahami apa itu stunting dan bagaimana pencgahanya sehingga anggka stunting dapat di cegah sejak dini.
stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang antara lain disebabkan gizi buruk, Anak dikatakan stunting ketika pertumbuhan tinggi badannya tak sesuai grafik pertumbuhan standar dunia. Atau dalam bahasa yang lebih umum adalah kuntet. Dari Riskesdas 2018 itu, sangat pendek mencapai 6,7 Penurunan angka stunting di Indonesia adalah kabar baik, tapi belum berarti sudah bisa membuat tenang. Maklum, bila merujuk pada standar WHO, batas maksimalnya adalah 20 persen atau seperlima dari jumlah total anak balita. "Stunting diyakini akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan, dan memperlebar ketimpangan. Situasi ini jika tidak diatasi segera maka dapat dipastikan Indonesia tidak mampu bersaing menghadapi tantangan global pada masa depan," kata seorang juru bicara Konsepsi-NTB, Dr Muh Taqiuddin,
Penyebab Stunting Stunting berkembang dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa atau semua faktorfaktor berikut:
- Kurang gizi kronis dalam waktu lama
- Retardasi pertumbuhan intrauterine
- Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori
- Perubahan hormon yang dipicu oleh stres
- Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak
- Kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi sebelum hamil, saat hamil, dan setelah melahirkan
- Terbatasnya akses pelayanan kesehatan, termasuk layanan kehamilan dan postnatal (setelah melahirkan)
- Kurangnya akses air bersih dan sanitasi
- Masih kurangnya akses makanan bergizi karena tergolong mahal. Perkembangan stunting adalah proses yang lambat, kumulatif dan tidak berarti bahwa asupan makanan saat ini tidak memadai, Kegagalan pertumbuhan mungkin telah terjadi di masa lalu seorang.Selain itu, efek jangka panjang yang disebabkan oleh stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi, acap kali dianggap sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi.
Gejala Stunting
- Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
- Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya
- Berat badan rendah untuk anak seusianya
- Pertumbuhan tulang tertunda Mencegah Stunting Mencegah Stunting akibat asupan gizi yang kurang dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan gizi yang sesuai, Namun, yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana jalan yang paling tepat agar kebutuhan gizi dapat tercukupi dengan baik. Pencegahan Stunting bisa dilakukan dengan cara-cara berikut ini :
Berikan anak gizi seimbang agar tubuhnya bisa bertambah tinggi dan untuk
- perkembangan otak anak. Melakukan aktivitas fisik, minimal olah raga 30 menit setiap hari.
- Jangan biarkan anak tidur larut malam agar anak mendapat istirahat yang cukup.
- Dampak stunting umumnya terjadi disebabkan kurangnya asupan nutrisi pada 1.000 hari pertama anak. Hitungan 1.000 hari di sini dimulai sejak janin sampai anak berusia 2 tahun, Jika pada rentang waktu ini, gizi tidak dicukupi dengan baik, dampak yang ditimbulkan memiliki efek jangka pendek dan efek jangka panjang Gejala stunting jangka pendek meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, penurunan fungsi kognitif, dan gangguan sistem pembakaran, Sedangkan gejala jangka panjang meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis.
#smartvillage
#smartvillagelampung
#smartvillagelampunglampungutara
#smartvillagedesawaylunik